Jakarta - Sampah berserakan di setiap mata memandang kawasan dalam taman Monumen Nasional (Monas). Masyarakat tampak meninggalkan begitu saja sisa-sisa kemeriahan menyambut tahun baru 2014.
Sampah di kawasan dalam Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2014), terdiri dari tikar karung plastik, gelas plastik sisa minuman, botol plastik, kardus, dan puntung rokok, dan tentu saja selongsong kembang api.
Apalagi tanah liat Jakarta baru saja diguyur hujan, sampah-sampah pun kian kumal menyatu dengan lumpur. Kini masyarakat pengunjung Monas telah beranjak pulang meninggalkan sampah mereka.
Tempat sampah memang sulit dicari keberadaannya. Ditambah lagi pedagang ada di mana-mana.
Gubernur DKI Joko Widodo sebelumnya sudah mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan Jakarta. "Jangan buang sampah sembarangan, di sungai, di kali dan selokan," kata Jokowi.
Sumber : http://news.detik.com/read/2014/01/01/005050/2455673/10/usai-pesta-tahun-baru-monas-jadi-lautan-sampah
Rabu, 26 Maret 2014
Jumat, 07 Maret 2014
GMT 3 Memulung 600 Karung Sampah Pulau Tidung
TIDUNG - Keindahan Pulau Tidung tertutupi oleh sampah-sampah yang berada di pesisir pantai. Gabung Mulung Tidung 3 yang bertujuan membersihkan sampah pantai pun sukses diadakan.
Sukses dengan acara GMT 1 dan GMT 2, Komunitas Kaki Gatel pun menyelenggarakan acara GMT3 pada Sabtu, 29 September 2012. Sebanyak 1.400 peserta ikut serta dalam acara ini, berkumpul di Dermaga Bahtera Jaya, Jakarta Utara, pukul 07.00 WIB.
Sesampainya di dermaga, para peserta melakukan registrasi kepada masing-masing pemimpin tim. Pembagian tim ini sendiri telah dilakukan beberapa hari sebelum keberangkatan. Terdapat 30 tim dengan masing-masing tim berisi 40-50 peserta.
Peserta yang mengikuti kegiatan GMT 3 terdiri dari berbagai usia, latar belakang, dan asal daerahnya. Tidak hanya diikuti oleh peserta dari Jakarta, acara inipun diikuti peserta dari luar Jakarta, bahkan luar negeri, seperti Polandia, Uzbekistan, dan Senegal.
Salah seorang peserta yang berasal dari Polandia adalah Andrew. Dia datang bersama teman-temannya yang lain. Pria yang sedang mengikuti beasiswa di Indonesia ini mengaku baru pertama kali mengikuti acara GMT 3.
"Saya datang bersama teman-teman saya. Ini baru pertama kali ikut acara seperti ini karena diajak teman. Menyenangkan sekali, pantainya indah," ujar Andrew. "Saya sudah siap buat bersihin sampah. Mau coba loncat dari Jembatan Cinta juga," lanjutnya.
Tepat pukul 08.00 WIB, semua peserta dikumpulkan per tim untuk diberikan arahan mengenai kapal yang akan digunakan. Terlihat ekspresi bersemangat dari wajah peserta. Teriakan yel yel dari setiap tim membuat acara ini bertambah meriah.
Setelah selesai melakukan registrasi dan diberikan arahan, para peserta beranjak menuju kapal. Satu kapal dapat memuat beberapa tim, dengan jumlah orang sekira 300 peserta per kapal. Perjalanan menuju Pulau Tidung memakan waktu selama 2,5 jam.
Setiba di Pulau Tidung, tepatnya pukul 15.00 WIB, para peserta GMT 3 menuju Pulau Tidung Kecil untuk mulai memulung sampah. Berbagai perlengkapan kebersihan, seperti sarung tangan dan plastik untuk membawa sampah, pun telah siap. Teriakan yel-yel dari setiap kelompok membangkitkan semangat para peserta untuk membersihkan Pulau Tidung Kecil dan Rumah Baca.
Ketua Pelaksana GMT 3, Bartasan Wauran, memberikan arahan terlebih dahulu kepada para peserta. "Sampah yang diambil hanya sampah non organik," ujarnya melalui pengeras suara.
Beriringan, para peserta pun menuju ke Pulau Tidung Kecil. Melewati perjalanan panjang melalui Jembatan Cinta yang kini kondisinya kini memprihatinkan. Para peserta harus fokus dan berhati-hati melewati jembatan ini.
Pulau Tidung Kecil dipilih sebagai lokasi kegiatan GMT 3 lantaran pulau ini mendapatkan "kiriman" sampah dari 13 muara sungai yang ada di Jakarta. “Pemilihan Pulau Tidung Kecil atas anjuran Bupati. Dia tidak merekomendasikan daerah pemukiman agar tidak memanjakan para penduduk,” ujar pria yang akrab disapa Arta ini.
Sesampainya di Pulau Tidung Kecil, para peserta mengumpulkan sampah secara berkelompok. Setiap dua orang membawa satu buah plastik sampah berukuran besar. "Kebanyakan sampah rumah tangga, kayak plastik, gabus, bekas sendal," tutur Hendra, peserta asal Tangerang. Timnya bahkan mampu mengumpulkan 25 kantong sampah.
Para peserta terlihat bersemangat memulung sampah, terutama ketika menemukan barang-barang yang tidak biasa. "Berhasil ngumpulin lima plastik nih. Tadi malah nemu kasur lipat, gitu. Udah hancur sih," ujar Desi dan Indah, peserta asal Jakarta.
Semua sampah yang terkumpul sebanyak 600 karung kemudian dibawa menuju Pulau Tidung Besar untuk dikumpulkan di lokasi tempat Bank Sampah akan didirikan.
Ketika malam mulai tiba, peserta berkumpul di dermaga. Para peserta mengikuti acara malam hiburan. Dibuka dengan pembacaan doa, acara pun belanjut dengan suguhan kesenian dari Sanggar Seribu Ceria dan artis pengisi acara.
Sorak sorai suara tepuk tangan mengiringi gemulai lenggak-lenggok penari. Dilanjutkan dengan hiburan pencak silat dari sanggar yang sama. Acara yang dipimpin oleh Miky semakin ramai ketika acara pembagian hadiah. Salah satu hadiah yang diberikan adalah goodie bag dan t-shirtdari Okezone.
Acara kemudiaan ditutup dengan penampilan dari Master Jupiter yang menyanyikan lagu mengenai Tidung dan penampilan dari Analis Band yang membawakan lagu "Pelangi di Matamu". (ftr)
sumber : http://travel.okezone.com/read/2012/10/01/407/697341/gmt-3-memulung-600-karung-sampah-pulau-tidung
Sukses dengan acara GMT 1 dan GMT 2, Komunitas Kaki Gatel pun menyelenggarakan acara GMT3 pada Sabtu, 29 September 2012. Sebanyak 1.400 peserta ikut serta dalam acara ini, berkumpul di Dermaga Bahtera Jaya, Jakarta Utara, pukul 07.00 WIB.
Sesampainya di dermaga, para peserta melakukan registrasi kepada masing-masing pemimpin tim. Pembagian tim ini sendiri telah dilakukan beberapa hari sebelum keberangkatan. Terdapat 30 tim dengan masing-masing tim berisi 40-50 peserta.
Peserta yang mengikuti kegiatan GMT 3 terdiri dari berbagai usia, latar belakang, dan asal daerahnya. Tidak hanya diikuti oleh peserta dari Jakarta, acara inipun diikuti peserta dari luar Jakarta, bahkan luar negeri, seperti Polandia, Uzbekistan, dan Senegal.
Salah seorang peserta yang berasal dari Polandia adalah Andrew. Dia datang bersama teman-temannya yang lain. Pria yang sedang mengikuti beasiswa di Indonesia ini mengaku baru pertama kali mengikuti acara GMT 3.
"Saya datang bersama teman-teman saya. Ini baru pertama kali ikut acara seperti ini karena diajak teman. Menyenangkan sekali, pantainya indah," ujar Andrew. "Saya sudah siap buat bersihin sampah. Mau coba loncat dari Jembatan Cinta juga," lanjutnya.
Tepat pukul 08.00 WIB, semua peserta dikumpulkan per tim untuk diberikan arahan mengenai kapal yang akan digunakan. Terlihat ekspresi bersemangat dari wajah peserta. Teriakan yel yel dari setiap tim membuat acara ini bertambah meriah.
Setelah selesai melakukan registrasi dan diberikan arahan, para peserta beranjak menuju kapal. Satu kapal dapat memuat beberapa tim, dengan jumlah orang sekira 300 peserta per kapal. Perjalanan menuju Pulau Tidung memakan waktu selama 2,5 jam.
Setiba di Pulau Tidung, tepatnya pukul 15.00 WIB, para peserta GMT 3 menuju Pulau Tidung Kecil untuk mulai memulung sampah. Berbagai perlengkapan kebersihan, seperti sarung tangan dan plastik untuk membawa sampah, pun telah siap. Teriakan yel-yel dari setiap kelompok membangkitkan semangat para peserta untuk membersihkan Pulau Tidung Kecil dan Rumah Baca.
Ketua Pelaksana GMT 3, Bartasan Wauran, memberikan arahan terlebih dahulu kepada para peserta. "Sampah yang diambil hanya sampah non organik," ujarnya melalui pengeras suara.
Beriringan, para peserta pun menuju ke Pulau Tidung Kecil. Melewati perjalanan panjang melalui Jembatan Cinta yang kini kondisinya kini memprihatinkan. Para peserta harus fokus dan berhati-hati melewati jembatan ini.
Pulau Tidung Kecil dipilih sebagai lokasi kegiatan GMT 3 lantaran pulau ini mendapatkan "kiriman" sampah dari 13 muara sungai yang ada di Jakarta. “Pemilihan Pulau Tidung Kecil atas anjuran Bupati. Dia tidak merekomendasikan daerah pemukiman agar tidak memanjakan para penduduk,” ujar pria yang akrab disapa Arta ini.
Sesampainya di Pulau Tidung Kecil, para peserta mengumpulkan sampah secara berkelompok. Setiap dua orang membawa satu buah plastik sampah berukuran besar. "Kebanyakan sampah rumah tangga, kayak plastik, gabus, bekas sendal," tutur Hendra, peserta asal Tangerang. Timnya bahkan mampu mengumpulkan 25 kantong sampah.
Para peserta terlihat bersemangat memulung sampah, terutama ketika menemukan barang-barang yang tidak biasa. "Berhasil ngumpulin lima plastik nih. Tadi malah nemu kasur lipat, gitu. Udah hancur sih," ujar Desi dan Indah, peserta asal Jakarta.
Semua sampah yang terkumpul sebanyak 600 karung kemudian dibawa menuju Pulau Tidung Besar untuk dikumpulkan di lokasi tempat Bank Sampah akan didirikan.
Ketika malam mulai tiba, peserta berkumpul di dermaga. Para peserta mengikuti acara malam hiburan. Dibuka dengan pembacaan doa, acara pun belanjut dengan suguhan kesenian dari Sanggar Seribu Ceria dan artis pengisi acara.
Sorak sorai suara tepuk tangan mengiringi gemulai lenggak-lenggok penari. Dilanjutkan dengan hiburan pencak silat dari sanggar yang sama. Acara yang dipimpin oleh Miky semakin ramai ketika acara pembagian hadiah. Salah satu hadiah yang diberikan adalah goodie bag dan t-shirtdari Okezone.
Acara kemudiaan ditutup dengan penampilan dari Master Jupiter yang menyanyikan lagu mengenai Tidung dan penampilan dari Analis Band yang membawakan lagu "Pelangi di Matamu". (ftr)
sumber : http://travel.okezone.com/read/2012/10/01/407/697341/gmt-3-memulung-600-karung-sampah-pulau-tidung
Cara Menjaga Kebersihan Kantin
Halo teman-teman!
Kali ini kami akan menyampaikan bagaimana cara
menjaga kebersihan kantin.
Kantin itu kan
tempat makan, pasti ada saja sampah bekas makanan yang terbuang dan kemudian
kantin menjadi kotor.
Nah, untuk itu, ayo kita jaga kebersihan kantin
dengan cara-cara berikut ini:
1. Buanglah sampah apapun ke tempat sampah
“ Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit” itu
peribahasa yang tepat untuk sampah yang kita buang sembarangan. Meskipun
sedikt, tapi lama-lama akan menjadi banyak dan mencemari Lingkungan.
2. Sisa makanan jangan dibiarkan berantakan
Nah, biasanya kalau sehabis makan di meja kantin,
pasti ada remahan-remahan makanan baik yang kecil maupun yang besar, apalagi
ada cairan yang tumpah di meja kantin. Nah, akan lebih baik lagi jika kita juga
membuang sisa-sisa makanan di tempat sampah.
3. Usahakan jangan membuang butiran-butiran nasi
ke lantai
Mengapa? Karena bila kita membuang
butiran-butiran nasi di lantai, orang lain bisa menginjaknya. Hal itu dapat
membuat ubin menjadi hitam dan lengket.
4. Pungutlah sampah yang berserakkan
Nah, bila melihat sampah berserakkan, angkatlah
sampah itu dan buanglah ke tempat sampah. Itu dapat menjadi teladan yang baik
bagi orang yang melihatnya.
Ok, sampai sini dulu ya..
Semoga kantin kita semakin bersih, indah, dan terawat
Bye! ;)
GAME EDUKASI TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN
GAME EDUKASI TENTANG
KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Game
Edunvi bercerita tentang seorang anak bernama Edun yang berasal dari desa
pindah ke kota ,
yang dalam game digambarkan sebagai daerah yang kering, kotor, dan panas.
Melihat kondisi tersebut, Edun memiliki cita-cita agar kota menjadi sejuk, bersih, dan rindang.
Berawal dari cita-cita Edun permainan dimulai. Hingga saat ini game terbagi
menjadi tiga level. Tiap level terdapat materi edukasi tentang lingkungan
seperti membuang sampah pada tempatnya, membedakan sampah organik dan
nonorganik, membedakan golongan sampah. Setiap interaksi yang dilakukan oleh
pemain akan mempengaruhi kondisi lingkungan yang ada.
“Game
ini dibuat untuk anak usia 5—12 tahun. Kami ingin mengenalkan pentingnya
menjaga lingkungan dan pengaruhnya terhadap iklim kepada anak sejak dini.
Dengan disampaikan melalui game, materi akan mudah diterima oleh anak dan mudah
ditiru” ungkap Wafda salah satu pembuat game Edunvi. Game yang juga diajukan
sebagai salah satu Program Kreativitas Mahasiswa dan maju ke PIMNAS 2013,
sampai saat ini masih dalam proses pengembangan lagi.“
Ke
depan game ini akan dikembangkan level dan materinya, salah satunya adalah
materi yang mengajarkan anak tentang proses daur ulang. Sementara sampai saat
ini masih dalam proses penyempurnaan dan akan segera diunggah ke Google Play
Store sehingga bisa digunakan oleh pengguna handphone berbasis android,” tutup
Wafda. (Meg)
Cara Menjaga Kebersihan Toilet Sekolah
Halo teman-teman!
Kali ini kami akan
membahas tentang bagaimana cara menjaga kebersihan toilet sekolah.
Caranya sangat
sederhana dan kalian tidak perlu telat sampai 5x wkwkwk.
Ok, berikut adalah
cara menjaga kebersihan toilet sekolah:
1. Jangan membuang
sampah sembarangan
Jadi, kalau kalian
mempunyai sampah tissue atau apapun juga, buanglah ke tempat sampah. Kami yakin
betul, jarak kalian dengan tempat sampah saat itu tidak sampai 1 km.. qiqiqi..
2. Usahakan agar
toilet tetap kering
Nah, kalau kalian
habis BAB/BAK, tetap usahakan toilet tetap kering. Kenapa? Jika toilet masih
basah, itu dapat menyebabkan jejak sepatu di sekitar toilet, bahkan sampai di
luar toilet.
3. Siramlah kloset
setelah menggunakannya
Kalau kalian
selesai BAB/BAK, klosetnya jangan lupa disiram ya! Mengapa? Karena jika tidak
disiram, seluruh area toilet akan merasakan aroma yang kurang sedap.
4. Usahakan jangan
membuang sampah ke washtafel
Mengapa? Karena
washtafel itu tempat untuk cuci tangan, bukan untuk buang sampah. Kalau kalian
sedang cuci piring, bisa saja ada benda jatuh di washtafel. Diusahakan agar
benda dibuang terlebih dahulu sebelum mencuci piring.
Nah, itu saja dulu
ya teman-teman!
Semoga kita semua
dapat mewujudkan kebersihan di manapun kita berada, agar tidak menimbulkan
bibit penyakit dan rasa ketidaknyamanan.
Bye!! ;)
Rabu, 05 Maret 2014
Cara Menjaga Kebersihan Kelas
Halo teman-teman!!
Kali ini kami akan memberitahu kalian bagaimana cara menjaga kebersihan
di kelas. Sebenarnya cukup mudah, selagi ada niat kita untuk mewujudkannya J
Oke, Berikut adalah beberapa cara menjaga kebersihan kelas:
1. Buanglah sampah sekecil apapun ke tempat sampah
Nah, cara yang satu ini memang agak sulit
dilakukan. Biasanya, bila ada sampah kecil, kita langsung melemparnya ke
lantai. Meskipun ada petugas kebersihan seusai pelajaran, namun setidaknya kita
dapat meringankan pekerjaan mereka..
2. Jangan mencoret-coret segala fasilitas di dalam
kelas
Kalau melihat meja kita di kelas putih, bersih, dan
menawan, itu memancing kita untuk membuat karya seni di atasnya. Eitss..
Jangan! Lebih baik meja kelas kita dibiarkan bersih agar memacu kita untuk
lebih Semangat lagi dalam belajar. Kan
ada pelajaran seni budaya, nah.. improve your art skill di pelajaran itu deh..
3. Pungutlah sampah yang berserakkan di kelas
Mungut sampah? Engga banget deh!! Emangnya ane
pemulung? Eitss… jangan salah! Memungut sampah adalah salah satu cara kita agar
kelas kita dapat terlihat bersih dan indah! Malah dengan memungut sampah, kita
telah memberi teladan yang baik pada siswa lainnya..
Jadi, mulai dari sekarang, anggaplah sekolah adalah
rumah kedua bagi kalian..
Tempat di mana terjalin persahabatan, dan tempat di
mana kalian menuntut ilmu.
Jadi, pedulilah kebersihan sekolah seperti kalian
peduli kebersihan rumah sendiri ya! ;)
Langganan:
Postingan (Atom)